Rabu, 05 Agustus 2009

1/10 laporan PKL gue ... nech!!!!

Bab III
PROSES PENGOLAHAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS)



Kelapa sawit merupakan spesies dari Aracaceae atau family palma yang digunakan sebagai bahan baku dalam proses pengolahan crude palm oil (CPO). Secara fisiknya pohon kelapa sawit memiliki tinggi hingga 24meter, bunga dan buahnya berupa tandan serta bercabang banyak. kelapa sawit merupakan tumbuhan yang memiliki banyak fungsi, mulai dari buah yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan minyak, sabun, dll. Ampas nya dapat digunakan untuk makanan ternak, cangkang nya dapat digunakan untuk bahan bakar.
Ada dua jenis pohon kelapa sawit yaitu addura dan pesifera dan yang banyak ditanam diperkebunan Sumatera Utara adalah jenis tenera soflin yaitu jenis kelapa sawit hasil persilangan antara Addura dan Pesifera. Ciri-ciri dari Tenera adalah dagingnya tebal, cangkang tipis, biji besar dan banyak mengandung minyak. Untuk jenis kelapa sawit Tenera, tiap TBS rata-rata mengandung :
Minyak :17% sampai 25%
Inti : 5,5%
Ampas : 14%
Tandan kosong : 21%
Cangkang : 7,5%
Air dan kotoran :11 sampai 12%
Sedangkan kualitas kelapa sawit yang memenuhi standart eksport adalah :
ALB : 2,5% – 3 %
Kotoran : 0,02%
Kadar air : 0,15%
Berat jenis : 0,855 kg/L
Untuk di PTPN IV pabatu, TBS diperoleh dari lahan sendiri maupun dari areal perkebunan lain dan untuk penerimaan TBS, PKS Pabatu memiliki kapasitas 30 ton/ jam.
Proses pengolahan kelapa sawit merupakan rangkaian terakhir dari kegiatan budidaya kelapa sawit. Proses pengolahan di pabrik kelapa sawit kebun PABATU , terdiri dari stasiun yaitu:
Jembatan timbang
Stasiun penerimaan buah / Loading ramp
Stasiun perebusan
Stasiun penebah
Handling tandan kosong
Stasiun press
Pengolahan / pemurnian minyak
Tangki pengiriman minyak dan storage pengiriman inti sawit
Depericaper
Ketel uap
Stasiun pemurnian air

2.1. stasiun timbangan
Tandan buah segar yang dibawa ke areal pabrik sebelumnya akan ditimbang di stasiun penimbangan buah sebelum diproses. Proses penimbangan yang digunakan ada dua yaitu system penimbangan online, dimana data yang diperoleh langsung dikirim kepusat secara online. Yang kedua adalah system penimbangan manual. Akan tetapi penimbangan manual ini jarang digunakan. Stasiun penimbangan pada PKS PABATU terdiri dari dua yaitu stasiun penimbangan inti dan stasiun penimbangan TBS. Berat yang ditimbang adalah
Bruto : berat truk + TBS
Tara : berat truk tanpa TBS
Netto : Brutto – Tara
Kapasitas dari timbangan adalah 30 ton atau 700 tandan per hari. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam penimbangan ini adalah:
1. Pada awal penimbangan jarum harus berada pada titik nol
2. Timbangan dibaca pada posisi jarum maksimum
3. Keluar dan masuk kendaraan harus berlahan-lahan agar tidak terjadi guncangan yang mempengaruhi proses penimbangan
4. Pemeriksaan kebersihan timbangan
5. Jika musim hujan, air yang berada didalam Fit harus dikuras agar tidak terjadi penyimpangan pada saat penimbangan.
Fungsi dari stasiun timbangan ini adalah Sebagai tempat penimbangan TBS yang dibawa ke pabrik dan hasil produksi serta sebagai proses kontrol untuk mendapatkan rendemen dan kapasitas pabrik.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengoperasiannya adalah :
a) Sebelum melakukan penimbangan, satpam dan mandor melakukan pemeriksaan pada setiap truck–truck tangki CPO, truck TBS dan Inti Sawit terhadap kelengkapan standar untuk setiap truk yakni 1 unit ban serap, peralatan seperti dongkrak, kunci roda (ganjal harus dikeluarkan saat penimbangan). Bila terjadi selisih 20 kg berat truk dari hasil penimbangan berurutan, lakukan pemeriksaan segera.
b) Proses penimbangan truck/tangki produksi dari pihak-III, dilaksanakan oleh supir dari PKS PTPN-IV.
c) Dengan arahan satpam, truck masuk ke platform timbangan dengan posisi sudah benar untuk melakukan penimbangan. Kerani timbang akan memberi isyarat bahwa posisi beban sudah benar untuk melakukan penimbangan.
Supir dan kernet harus turun dari truck/tangki.
d) Kerani timbang menginput data entry. Jika secara manual maka proses penimbangan sebagai berikut :
Penimbangan pertama
- Tekan F1
- Ketik nama unit kebun
- Tekan enter
- Ketik kode barang yang dibawa.
- Tekan enter.
- Masukkan Bon penimbangan ke printer.
- Tekan print
f) Selesai pembongkaran TBS atau memuat hasil produksi, maka truck melakukan penimbangan kedua.
g) Untuk truck tangki CPO dan Inti Sawit sebelum melakukan penimbangan, satpam bersama KDP/Asisten Pengolahan melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan standar dan administrasi penimbangan.
h) Operator pengiriman memasang locis di semua manhole dan valve pengeluaran (pada truck tangki CPO). Sedangkan truck Inti Sawit, bak truck harus ditutupi oleh terpal.

i) Kerani timbang menginput data entry. Jika secara manual maka proses penimbangan adalah sebagai berikut :
Penimbangan kedua
- Tekan F2
- Lakukan langkah-langkah seperti penimbangan pertama.
j) Kerani timbang mencatat TBS yang masuk dan pengiriman hasil produksi (CPO dan Inti Sawit) pada buku yang ada setelah penimbangan.
k) Kerani timbang, bertanggung jawab atas semua hasil penimbangan.
l) Setiap awal bulan semua data hasil penimbangan harus dikirim ke Kantor Pusat Medan.
m) Untuk melindungi unit jembatan timbang dari resiko rusak karena petir, unit jembatan timbang tidak boleh diaktifkan, untuk penimbangan selama hujan berlangsung kecuali jika anti petir sudah dipasang.
n) Setiap pergantian shift, kerani timbang harus memberikan informasi kepada shift yang baru segala kejadian pada saat shiftnya berlangsung. Ruangan penimbangan harus dalam keadaan bersih pada saat pergantian shift.
o) Pastikan timbangan di tera ulang oleh Metrologi setiap tahun.
p) Dalam buku catatan harian satpam/Hansip, setiap hari buku diperiksa oleh Papam dan secara periodik diperiksa oleh KDP.
q) Dalam buku catatan harian petugas jembatan timbang setiap hari buku diperiksa oleh Asisten Pengolahan/KDP dan ditanda tangani.

2.2 stasiun penerimaan buah

TBS yang sudah ditimbang akan dibawa ke loading ramp, Loading Ramp adalah tempat penimbunan sementara untuk dipindahkan kedalam Lori dan dibawa ke perebusan. Pada loading ramp juga dilakukan pensortasian buah sebelum dimasukkan ke lori, pensortasian ini dilakukan oleh pekerja pada loadng ramp secara manual dan perkiraan. Kualitas TBS adalah suatu ukuran mutu yang sangat penting karena mempengaruhi kelancaran seluruh proses pengolahan pabrik dengan kematangan yang optimum akan menghasilkan minyak yang maksimum. Sortasi TBS memberikan suatu pencapaian dari mutu TBS yang diterima di pabrik. Hal ini juga menjadi suatu tolak ukur kepada managemen kebun untuk menjaga standar panen mereka. Sortasi TBS dilakukan dengan mengikuti ketentuan sbb :
a. Sampling
Prosedur ini ditujukan untuk hasil panen dari kebun sendiri dan hasil panen pihak ketiga.
Dalam keadaan normal, sortasi TBS hanya dilakukan untuk hasil panen yang segar. Adapun cara lain, hasil panen yang bermalam dapat disortasi tetapi harus dicatat bahwa panen tersebut sudah bermalam. Sortasi yang sama dilakukan untuk kedua kasus tersebut. Minimal 100 janjang yang dibutuhkan untuk satu kali sortasi, dilaksanakan secara acak. Frekuensi pengambilan contoh sedikitnya satu truck dari masing-masing Afdeling.
b. Kriteria panen mengacu kepada standar yang dikeluarkan Bagian Pengolahan (04.05), 5 brondolan per tandan dipiringan.
c. Hasil sortasi TBS harus disampaikan ke kebun untuk ditindaklanjuti.

Fungsi dari pensortasian adalah untuk mengukur kelayakan dari buah yang akan diolah yaitu dengan cara melihat fraksi dari buah. Fraksi adalah ketentuan dari nilai brondolan dari TBS Fraksi TBS sangat mempengaruhi mutu panen, kualitas minyak sawit yang dihasilkan, tigkatan fraksi TBS antara lain :
1. Fraksi 00 adalah fraksi yang sama sekali tidak berondol
2. Fraksi 0 adalah fraksi yang berondol dibawah 10
3. Fraksi 1 adalah fraksi yang berondol 11 sampai 30
4. Fraksi 2 adalah fraksi yang berondol 30 sampai 60
5. Fraksi 3 adalah fraksi untuk tandan kosong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar