Tak terasa 2
tahun sudah perjalanan ku disini.. rasanya baru kemarin aku memenuhi panggilan
kerja ditempat yang ssebelumnya tak pernah terpikirkan oleh ku. Jauh dari
harapanku bekerja disebuah sekolah dasar mendidik anak-anak kecil yang
sebenarnya tidak seperti yang aku inginkan. Aku lebih tertarik menjadi seorang
ilmuwan , bekerja disebuah badan penelitian atau menjadi seorang pengusaha. Tak
pernah aku berfikir menjadi seorang pengajar walaupun mama dan kakak kakakku
semuanya guru bahkan adik paling kecilku juga menempuh kuliah jurusan
pendiddikan bahasa inggris. Aku tak tau apa dibenak mereka sehingga mereka
memutuskan untuk menjadi guru saja. Dan berbeda dengan ku, walalupun begitu
ketika kuliah dulu aku sempat menjadi seorang tentor di sebuah bimbingan
belajar di kota tempat ku kuliah dulu. Dan sama sekali aku tidak menikmatinya
aku merasa mengajar itu terlalu serius dan terlalu kaku. Aku tak bisa
berinovasi bergerak kesana kemari.
Buk intan……..
Ya itulah cara
mereka memanggilku, wajah wajah lucu yang innocent, yang terkadang membuat ku
kesal tapi lebih sering meluluhkan hatiku. Yah,,, tentu aku menyukai anak anak
layaknya kebanyakan perempuan. Karena memang demikianlah harusnya perempuan
itu. Tapi tetap saja sikap ku yang kekanak- kanakan terkadang tak seimbang
dengan cara ku mendidik mereka. Tapi dengan sikap yang sperti ini aku merasa
lebih dekat dengan mereka, aku tak perlu
memperlihatkandiriku sebagai guru yang harus mereka takuti. Aku lebih suka
mereka menganggap ku sahabat. Ya,,, sahabat atau seperti ibu mereka sendiri.
Tentunya dengan
gelarku sebagai sarjana sains (S.Si) menempatkanku sebagai guru Sains. Yah…. Walau
sebelumnya aku harus tertatih dulu mengajar dikelas rendah yang penuh dengan
anak- anak seribu karakter. Ada Fikri , Husein dan anak anak yang lain yang
memiliki keunikan sikap. Tapi jujur anak- anak itu pernah membuatku merasa
rindu dan kangen.. *sama aja .
Dipertengahan
tahun aku mengajar disini aku ditempatkan menjadi guru science dikelas 3,4 dan
5. Aku mulai semangat karena anak-anak seusia mereka antusias mendengar
cerita-cerita ku tentang betapa asyiknya pelajaran sains itu, betapa serunya
menjadi seorang ilmuwan dan betapa indah nya andai menjadi seorang astronot.
Mission imposible kata sebagian orang, tapi setidaknya aku bisa menularkan
ambisi ku kepada mereka. Yah… menjadi astronot. Seperti cita-citaku sejak kecil
dulu. Jujur memang sejak aku duduk dibangku SD aku memang menyukai pelajaran
IPA, dan ketika duduk dibangku SMP aku mulai jatuh cinta dengan pelajaran
fisika, MTK dan biologi. Dan ketika SMA cinta itu semakin menjadi –jadi BIOLOGI
is my favorite study, dan fisika adalah pacar kedua ku setelah biologi dan mate
matika adalah bunga kehidupanku. J
Ketika masuk
jalur SPMB utusan sekolah aku memilih Ilmi kedokteran di sebuah universitas
teratas di Indonesia. Tentu , kata orang mission imposible, anak seorang guru
dan tukang becak koq mau jadi dokter? *may be like that! Tapi mungkin buikan
karean mengaminkan alasan itu sehingga aku tidak lulus disana. Tapi lebih
karena Allah merencanakan yang lebih baik lagi dan yang sesuai dengan apa yang
aku butuhkan. Jadilah, aku mengikuti jalur test masuk ke perguruan tinggi negri
dan Alhamdulillah aku lulus di jurusan Fisika. Aku menikmatinya walau jatuh
bangun.
Yah itu lah sepenggal kisah ku tentan aku dan
science.
Waktu terus
berlalu, dan aku memutuskan berada disini lebih karena ketika itu aku punya
masalah dengan mental ku yang terganggu karena ada sesuatu yang mengganggu
ruhiyah ku, sampai aku takut dan tak ingin jatuh lebih jauh lagi. And than aku
memilih untuk berada disini agar aku berada di lingkaran yang tepat yang akan
menjagakan ku dari hal- hal yang tidak aku inginkan. Yah sampai disitu aku
bertahan dan semua untuk kebaikan ku, seiring waktu yang berjalan aku menikmati
dan berinovasi dalam menyatukan antara profesi dan hobby. Dan jadilah cara
mnegajarku yang seperti ini. Sekolah elite dikota ini lah yang mejadi tempat ku
bekerja, dan ini lebih banyak mendukung sistem mengajarku, meski beberapa kali
apa yang aku inginkan tidak di iyakan! Tapi aku tak akan menyerah
Aku merasa sudah
baikan sekarang, aku merasa sudah bisa mendiri tanpa perlu dijaga di lingkaran
ini. Dan aku sedang merencanakan sesuatu untuk kehidupan kedepannya yang lebih
baik lagi dari ini * semoga. Aku tak boleh terdiam dan terpaku di tempat ini, walau
ini zona aman tapi ini yang membahayakan . “ The highest Jump!!!! Lets goooooo!!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar